Find us on Google+

Saturday, 15 June 2013

10 Tips Untuk Meringankan Kram Menstruasi

Kram menstruasi (dismenore) adalah salah satu masalah yang paling umum pada wanita usia subur. Diperkirakan sekitar 30-50% wanita mengalami nyeri selama periode menstruasi mereka. Dari jumlah tersebut, 15% mengalami kram menstruasi yang parah sehingga harus membatasi kegiatan normal sehari-hari. Setiap gerakan atau kegiatan bisa memperparah rasa nyeri.
Kram menstruasi tidak sama dengan ketidaknyamanan yang dialami menjelang menstruasi (premenstrual syndrome/PMS), meskipun gejala kedua gangguan kadang-kadang saling bersambung sebagai proses yang berkelanjutan. PMS ditandai dengan kombinasi emosi, gangguan fisik, psikologis, dan suasana hati, yang terjadi setelah ovulasi. PMS biasanya berakhir dengan timbulnya aliran menstruasi. Kram menstruasi biasanya terjadi sesaat sebelum atau pada hari-hari pertama periode menstruasi, yang memuncak dalam 24 jam setelah onset dan mereda setelah 1-2 hari.

Dismenore primer vs sekunder

Kebanyakan wanita mengalami kram menstruasi pada menstruasi awal (menarkhe), saat seorang gadis muda mulai mengalami siklus menstruasi. Kram ini disebut dismenore primer (tidak dapat dikaitkan dengan masalah ginekologi). Dismenore primer biasanya berkurang saat gadis beranjak dewasa dan bahkan mungkin menghilang setelah kehamilan pertama. Kram menstruasi jenis lainnya, yang jauh lebih jarang, adalah dismenore sekunder yang disebabkan oleh penyakit seperti radang panggul atau tumor.
Ada dua jenis dismenore primer:
  • Kram spasmodik.Kram spasmodik ditandai dengan rasa nyeri tajam, seperti nyeri yang disebabkan penyempitan dan pengetatan otot rahim. Rasa nyeri kadang-kadang menjalar sampai di paha bagian dalam dan otot perut bawah, disertai sensasi panas dan dingin, rasa mau pingsan, mual, muntah, sembelit atau diare.Kram spasmodik disebabkan oleh penurunan metabolisme rahim dan otot panggul akibat berkurangnya sirkulasi darah dan oksigenasi. Peningkatan karbon dioksida dan limbah asam laktat dari metabolisme mengintensifkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Kram kongestif. Kram disebabkan oleh tubuh yang menahan cairan dan garam. Kram kongestif menghasilkan rasa sakit tumpul di punggung bawah dan daerah panggul, sering disertai dengan kembung, badan terasa berat, nyeri payudara (mastalgia), sakit kepala, dan lekas marah. Tidak seperti kram spasmodik, gejala tidak membaik dengan usia dan dalam beberapa kasus, bahkan memburuk. Beberapa gejala kram kongestif yang paling parah dirasakan oleh wanita di usia tiga puluhan dan empat puluhan.

Tips untuk meringankan kram

Beberapa langkah alami berikut dapat meringankan kram menstruasi:
  1. Meningkatkan olahraga. Aktivitas fisik akan meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk panggul.
  2. Cobalah untuk berganti jenis tampon. Pada beberapa wanita, tampon tertentu meningkatkan kram.
  3. Pertimbangkan untuk melepas AKDR (spiral).  Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dapat memperburuk kram spasmodik secara signifikan.
  4. Hindari daging merah, gula halus, susu, dan makanan berlemak.
  5. Perbanyak  makan sayuran segar, biji-bijian dan buah-buahan (terutama jika Anda mengalami sembelit atau gangguan pencernaan).
  6. Hindari kafein. Kafein menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan.
  7. Pertimbangkan terapi pijat. Pijat dapat merelaksasi otot dan melancarkan sirkulasi darah.
  8. Minum jahe (terutama jika Anda mengalami kelelahan).
  9. Tambahkan cabe/sambal pada makanan. Cabe adalah vasodilator dan meningkatkan sirkulasi.
  10. Lakukan teknik manajemen stres dan bersantai untuk melepaskan ketegangan.

Ditulis Oleh Haryanto AgS : Unknown ~ Aneka Info, Software, Blogging, Kesehatan, Games, Driver Laptop, Mp3, Movie

RegiBrader Anda sedang membaca artikel tentang 10 Tips Untuk Meringankan Kram Menstruasi. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya. Saling menghargai kreatifitas Sesama Blogger. Ok

:: Get this widget ! ::



No comments:

Post a Comment